Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Jangan Pergi Dulu, September !!

Seberkas cahaya masuk menyelinap lewat ventilasi kamarku ... Oh, kamarku ... Walaupun tak seteduh dan tak serindang _____, setidaknya aku masih bisa melihat jingga ... Sembari berbaring sambil membaca, tiba-tiba ... "Jangan pergi dulu September !! Sebelum aku lupa menemui dinding jingga". Kufikir tak perlu banyak dialek untuk kukisahkan bulan ini, karena aku sudah menemukan pelajaran dan memahami suatu hal, bahwa : " Ada sedikit luka yang harus disyukuri, dan ada bahagia yang harus dihindari .". Yeeee !!!   //Intro kali ini lebay ?! Ah, tidak, bukan hanya kali ini, semua juga lebay. Akankah aku menjadi anak alay?!!! Jawab sendiri! Wkwk #hiraukan-_- (Bandung, 20 September 2017)

[ROHIS TIDAK MENARIK]

Hari yang tenang itu semakin jauh dari ekpektasi, kala semakin banyak generasi pejuang yang lahir dari ROHIS. ROHIS? Apa itu? Sebelumnya ia tak pernah menyapa telingaku. Sembari berfikir, tiba-tiba saja aku melihat sosok-sosok perempuan bergamis abu-abu dan berkerudung putih besar, serta sosok-sosok lelaki berseragam putih panjang dengan celana abu-abu. Mereka menamakan diri mereka ROHIS. “Oh, tidaaakkkk! Siapa mereka? Oh my God , tolong lah aku, aku masih polos. Aku tidak mau jadi teroris”, sontak saja aku berteriak menjerit dalam hati. Aku saat itu tak ubahnya anak remaja baru yang agak sedikit alay, mungkin zaman yang mengajarkanku untuk cepat men- judge sesuatu tanpa perlu berfikir. “Ah tidak, aku tidak boleh menyalahkan zaman, seharusnya aku bisa lebih pandai dalam menyikapi sesuatu.”, fikirku. Tiba-tiba .... “Hai Clatilda, mau masuk ROHIS ? Kayaknya ROHIS menarik.”, ajak Rika, teman baruku. “Nggak dulu ah Rik, hehe, aku mau masuk ekskul matemat

Menyapu Rimba

Keramaian bukanlah sekedar kelap kelip pelita Dan ocehan metropolitan yang memarahi anak rimba Mungkin anak kecil ini harus tahu, Bahwa uang tak lebih berharga dari nafas Krik krik Tidakkah itu ramai? Percuma megah, Jika nafas terpaksa tuk terbenam Bak ibu tiri saja, Begitu tega menyapu rimba (Gowa, 12 Juli 2017)

20

Gambar
Gadis kecil yang lugu, Mengingat saat dirimu masih mengembara, Lincah betul kau bersama masamu yang tak berbeban, Duduk terayun, tidur pun terayun, Sembari dinyanyikan tembang-tembang yang masih tak berduri Gadis kecil yang lugu, Hanya tangisan dan tawa yang menggelitik, Gadis kecil yang lugu, Kau mendewasa dengan umurmu yang baru saja berkepala dua, Kini kau lebih banyak tertegun untuk dosa, Dan lebih banyak berkarya untuk bangsa, Karena jiwamu sudah muda Tapi masamu tidak hilang, Masih ada album berdebu di sana, Yang bisa membuatmu tersenyum, Menyadari betapa lugunya dirimu dulu (Gowa, Juli 2017)

NILAI

Merasa semakin rapuh Bertaruh dengannya Bak embun saja Yang bertengger di senja berduri Sudah kuduga Sadar, tapi menjadi buta Ohhh Tuhan Lindungi aku Dengan cahaya kasih-Mu (Gowa, Juni 2017)

Terkadang Aku Heran

"Sudah alim, gagah, pintar lagi. Idaman banget ", kata Kirei yang baru saja datang dan duduk di sampingku sambil memberiku sebungkus cilok. "Siapa ? Eh,btw makasih ya....." "Sip. Siapa lagi kalo bukan Aflah ?  ",jawabnya sambil tersenyum centil. "Dia belajarnya santai banget, tapi kok pinter? Mungkin belajar seriusnya di Rumah kali yak?", lanjutnya. "Eh, perasaan dia sibuk ngurusinnn Mushollah,kajian, organisasi dll. Kapan belajarnya? Hmmm, terkadang aku juga heran.", pikirnya. "Hmmm....." "Ga usah jauh-jauh ngambil contoh dari Ikhwan, hehe, Rei....Rei... Yasna juga ga kalah hebat dari Aflah " "Tahu gak, kenapa ga jarang kita temui orang seperti mereka ?" "Iya iya deh Mrs. Adifa, jangan merendah deh, kamu juga kayak gitu kan? wkwkw.  Emang kenapa???" "Jadi gini ....." (mengalihkan) " Dalam Surah Muhammmad(47):7, Allah SWT berfirman, yang artinya : "Wahai orang-

Mahasiswa

Kalkulus, menggoda otak memahami syairnya Mudah memang, jika kupaham, aku bangga jika tidak, kusalahkan dosen Jahat? Itu bukan jahat, itu MAHASISWA (Bandung, Januari 2017)

Kucemburui Hijrahmu

Kulihat lisanmu semakin basah oleh lantunan dzikirmu, Kulihat wajahmu semakin bersinar oleh percikan-percikan wudhumu, Membuatku tersadar, semakin eloknya dirimu Lambaian hijrah untuk kejahiliaanmu, menegaskan, bahwa dalam istiqomah, sosokmu dicemburui Bidadari Syurga Engkau pelita nyata, dalam sinar yang semu Kutahu seumur jagung, namun ada hikmah yang agung Duhai Ukhty, Kucemburui hijrahmu, Kusemaikan rindu untuk sosok sepertimu (Bandung, Januari 2017)