Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

[ROHIS TIDAK MENARIK]

Hari yang tenang itu semakin jauh dari ekpektasi, kala semakin banyak generasi pejuang yang lahir dari ROHIS. ROHIS? Apa itu? Sebelumnya ia tak pernah menyapa telingaku. Sembari berfikir, tiba-tiba saja aku melihat sosok-sosok perempuan bergamis abu-abu dan berkerudung putih besar, serta sosok-sosok lelaki berseragam putih panjang dengan celana abu-abu. Mereka menamakan diri mereka ROHIS. “Oh, tidaaakkkk! Siapa mereka? Oh my God , tolong lah aku, aku masih polos. Aku tidak mau jadi teroris”, sontak saja aku berteriak menjerit dalam hati. Aku saat itu tak ubahnya anak remaja baru yang agak sedikit alay, mungkin zaman yang mengajarkanku untuk cepat men- judge sesuatu tanpa perlu berfikir. “Ah tidak, aku tidak boleh menyalahkan zaman, seharusnya aku bisa lebih pandai dalam menyikapi sesuatu.”, fikirku. Tiba-tiba .... “Hai Clatilda, mau masuk ROHIS ? Kayaknya ROHIS menarik.”, ajak Rika, teman baruku. “Nggak dulu ah Rik, hehe, aku mau masuk ekskul matemat

Menyapu Rimba

Keramaian bukanlah sekedar kelap kelip pelita Dan ocehan metropolitan yang memarahi anak rimba Mungkin anak kecil ini harus tahu, Bahwa uang tak lebih berharga dari nafas Krik krik Tidakkah itu ramai? Percuma megah, Jika nafas terpaksa tuk terbenam Bak ibu tiri saja, Begitu tega menyapu rimba (Gowa, 12 Juli 2017)

20

Gambar
Gadis kecil yang lugu, Mengingat saat dirimu masih mengembara, Lincah betul kau bersama masamu yang tak berbeban, Duduk terayun, tidur pun terayun, Sembari dinyanyikan tembang-tembang yang masih tak berduri Gadis kecil yang lugu, Hanya tangisan dan tawa yang menggelitik, Gadis kecil yang lugu, Kau mendewasa dengan umurmu yang baru saja berkepala dua, Kini kau lebih banyak tertegun untuk dosa, Dan lebih banyak berkarya untuk bangsa, Karena jiwamu sudah muda Tapi masamu tidak hilang, Masih ada album berdebu di sana, Yang bisa membuatmu tersenyum, Menyadari betapa lugunya dirimu dulu (Gowa, Juli 2017)